f Mozaik Asi Mbojo - Alan Malingi | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Mozaik Asi Mbojo

 
 Balkon Barat Museum Asi Mbojo 

Asi, nama yang unik dan filosofis. Secara harfiah berarti mengejan, mengeluarkan. Mengeluarkan dan tidak boleh ditahan tahan. Jika ditahan akan menyebabkan penyakit. Maka kata "mengeluarkan " dalam hal ini berarti mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan yang lebih besar.
 
Secara terminologi berarti rumah atau istana tempat tinggal raja dan sultan sekaligus pusat pemerintahan. Pada masa lalu, lantai satu Asi Mbojo adalah kantor, ruang jamuan makan dan tempat rapat atau Doho Sara. Lantai dua adalah tempat tidur para sultan dan keluarganya.
 
                                                           Pelataran Barat Museum Asi Mbojo
 
Asi Mbojo berdiri megah di tepi teluk Bima yang indah, tenang dan damai. Jika dipandang dari arah barat seperti menghadap ke barat.Di pandang dari utara seperti menghadap ke utara.Dipandang dari arah selatan seperti menghadap ke selatan, demikian pula dari arah timur. Asi Mbojo menghadap empat penjuru mata angin sebagai lambang transparansi kepemimpinan. 
 
Di barat ada pelabuhan, alun alun(Serasuba), dan pasar sebagai sebagai simbol ekonomi dan kekuatan rakyat. Di selatan ada Masjid sebagai simbol agama dan peradilan. Di utara ada kampung melayu sebagai simbol ulama dan kaum pendatang(Kauman seperti di Jogja).Di timur ada keluarga Istana dan perkampungan sebagai penopang kehidupan Asi(Istana).Lawa Kala atau Lawa Weki sebagai pintu gerbang timur Asi Mbojo adalah jembatan komunikasi antara Istana dan Keluarga serta rakyat. Lare Lare di barat pada masa lalu berfungsi sebagai tempat menerima tamu tamu kehormatan.
 
Asi Mbojo dan lingkungannya adalah Tata Kota yang memiliki peran startegis dari zaman ke zaman. Asi Mbojo seperti mozaik yang memadukan berbagai unsur menjadi lukisan peradaban dan satu kesatuan yang tertata rapi.
 

Diberdayakan oleh Blogger.