Istana Cinta Sultan Sumbawa
Wisma Daerah Sumbawa Yang Dulunya Istana Sultan Kaharuddin III |
Jika Istana
Mumtaz Mahal(Istana Pilihan) India
dibangun Sultan Sah jahan (1614-1666) sebagai persembahan cintanya kepada
mendiang istri terkasih Arjumand saat melahirkan puteranya yang ke -14, maka tiga
abad kemudian, di bumi Sumbawa keabadian cinta itupun ditorehkan.Sebuah
bangunan cinta itu kini masih berdiri kokoh dan anggun di pusat kota Sumbawa berdekatan dengan Istana Bala Kuning dan Istana Dalam Loka. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya dan berfungsi sebagai Wisma Daerah.
Kisah dan sejarah penuh romantisme ini adalah oleh-oleh perjalananku mendampingi Tim Gelar Presenting Indonesia yang melakukan Jelajah pulau Sumbawa pada liburan panjang Idhul Adha tahun 2012. Begini kisahnya, pada tahun 1932 Istana ini dibangun oleh Sultan Kaharuddin III Sultan Sumbawa ke-16 Dari Dinasti Dewa Dalam Bawa. Pembangunannya adalah sebagai persembahan cinta kepada salah seorang putri Sultan Bima Siti Khadijah Daeng Ante Ruma Paduka Puteri Sultan Muhammad Salahuddin. Karena Khadijah harus dijemput ketika sedang menuntut ilmu di STOVIA Surabaya untuk menerima lamaran Kaharuddin. sebelum menikah, Siti Khadijah mengajukan syarat, bahwa dirinya bersedia dipersunting Kaharuddin asalkan mampu membangun Istana yang persis sama dengan Istana Bima(Asi Mbojo).Maka sejak rampugnya pembangunan Asi Mbojo pada tahun 1927, Kaharuddin harus bolak balik Bima-Sumbawa hingga akhirnya dapat merampungkan pembangunan Istananya di Sumbawa pada tahun 1932.
Kisah dan sejarah penuh romantisme ini adalah oleh-oleh perjalananku mendampingi Tim Gelar Presenting Indonesia yang melakukan Jelajah pulau Sumbawa pada liburan panjang Idhul Adha tahun 2012. Begini kisahnya, pada tahun 1932 Istana ini dibangun oleh Sultan Kaharuddin III Sultan Sumbawa ke-16 Dari Dinasti Dewa Dalam Bawa. Pembangunannya adalah sebagai persembahan cinta kepada salah seorang putri Sultan Bima Siti Khadijah Daeng Ante Ruma Paduka Puteri Sultan Muhammad Salahuddin. Karena Khadijah harus dijemput ketika sedang menuntut ilmu di STOVIA Surabaya untuk menerima lamaran Kaharuddin. sebelum menikah, Siti Khadijah mengajukan syarat, bahwa dirinya bersedia dipersunting Kaharuddin asalkan mampu membangun Istana yang persis sama dengan Istana Bima(Asi Mbojo).Maka sejak rampugnya pembangunan Asi Mbojo pada tahun 1927, Kaharuddin harus bolak balik Bima-Sumbawa hingga akhirnya dapat merampungkan pembangunan Istananya di Sumbawa pada tahun 1932.
Sultan Kaharuddin III |
Istana yang
kini berfungsi sebagai wisma daerah ini persis sama dengan Asi Mbojo. Ukurannya,
tingginya, atapnya, pelatarannya, jumlah kamarnya, pintu gerbangnya serta
halamannya juga sama. Untuk membandingkan dua bangunan ini, tidak ada
salahnya jika anda mengunjungi Istana Bima dan Wisma Daerah Sumbawa ini. Itulah
bukti keabadian cinta yang ditorehkan anak adam di awal abad 20 yang masih
dapat kita saksikan eksotismenya hingga saat ini.Meskipun istana Kaharuddin ini
tidaklah semegah Istana Sah Jahan, namun keduanya merupakan wujud persembahan
cinta, kesetiaan, dan pengorbanan dua insane dalam mewujudkan janji
cintanya.
Post a Comment