Meladani 8 Unsur Alam
“Dou ma na’e ro dese ra ntasa ede du dou ma: Icakaina,
bunesantika dana ma taho mena; Duakaina, bunesantika oi na busi kasiana; Tolukaina, bunesantika afi na
pana pala na kamoriku dou; Upakaina, bunesantika angi na lao di pado-pado wati wara ma tapana;
Limakaina, bunesantika wura na kasanaku iu dou mationa; Inikaina, bunesantika liro na mbeiku
mori di dou marepa; Pidukaina, bunesantika langi di ma bonto dou marepa;
Warukaina, bunesantika moti na tarima mena samena ma lu’u pala ntumapa
ndangana”.
Orang yang besar dan mulia itu adalah orang yang: Pertama, ibarat tanah, tabah menghadapi segala keadaan;Kedua, ibarat air, dingin menyejukkan; Ketiga, ibarat api, panas menghidupkan gairah; Keempat, ibarat angin, dapat menyentuh semua sudut tanpa bisa dihalangi; Kelima, ibarat bulan, menyenangkan hati orang yang memandangnya;Keenam, ibarat matahari, memberikan kehidupan bagi semua orang; Ketujuh, ibarat langit, memberikan naungan bagi semua orang; Kedelapan, ibarat laut, dapat menerima masukan dari manapun namun tetap terjaga asinnya.
Meneladani 8 unsur alam itu bukan berarti kita harus menyembah tanah,
angin,air, api, bulan, matahari, langit dan laut. Tetapi mari kita mencerna dan
mengamati sifat-sifat yang dimiliki wujud alam sebagai wujud ketakjuban atas
keindahan ciptaanNya . Semua itu akan bermuara pada sikap kita memuji kebesaran
Sang Khalik. Sang Rabbul Izzati. Allah SWT.
Penulis : Alan Malingi
Sumber :
Mukhlis, ADAB
KETATANEGARAAN DALAM MANUSKRIP BIMA: Kajian Atas Naskah Jawharah
Al-Ma`Arif Koleksi Museum Samparaja Bima, Annual Conference on Islamic
Studies 2010.
Banjarmasin
Post a Comment