f Tradisi Weha Rima - Alan Malingi | Mengupas Sejarah, Budaya dan Pariwisata

Header Ads

Tradisi Weha Rima

Ada yang menyebut Cepe Rima, ada juga yang menyebut dengan Weha Rima. Dari segi Kata berarti ambil tangan atau ganti tangan. Namun secara filosofis mengandung pengertian saling membantu dan menolong serta bergotong royong dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi saudara atau keluarga dan tetangga. Pada masa lalu, terutama saat musim tanam dan panen, tradisi ini marak dilakukan sebagai bentuk KARAWI KABOJU( Gotong Royong) membantu menanam padi atau panen padi di sawah atau ladang.



Filosofi dari Weha Rima adalah membantu secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Cepe dan Weha Rima menumbuhkan motivasi untuk saling menolong,memperkuat rasa kekeluargaan dan meringankan beban sesama. Karena pada prinsipnya kegiatan bersama dalam Weha Rima dilaksanakan secara bergiliran dengan saling menyumbangkan tenaga.


Namun kini, tradisi Weha Rima sudah jarang kita temukan di desa-desa. Sistim “Pina” dan upah telah menggantikan tradisi yang telah turun temurun dilakukan sejak masa Ncuhi ini. Memang sulit untuk kita pertahankan karena orientasi zaman dan kompleksnya persoalan antar manusia yang semakin dinamis di tengah modernisasi zaman. Tetapi setidaknya tradisi ini pernah memberikan warna dan nilai bahwa manusia itu tidak ada artinya tampa manusia lainnya.  

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.